mefinal 500 dan mefinal 250

Mefinal obat apa?

Mefinal adalah obat pereda nyeri ringan hingga sedang yang termasuk golongan obat anti inflamasi non steroid atau OAINS. Selain meredakan nyeri, obat ini juga dapat meredakan peradangan. Karena itu mefinal juga kerap digunakan untuk meredakan nyeri otot ataupun nyeri sendi akibat rematik.

Mefinal memiliki bahan aktif berupa mefenamic acid atau asam mefenamat yang merupakan senyawa obat dengan kemampuan analgesik atau pereda nyeri, anti-inflamasi atau anti peradangan, dan antipiretik atau pereda demam. Obat ini bekerja dalam tubuh dengan menghambat produksi prostaglandin yang merupakan senyawa mediator pemicu terjadinya nyeri dan peradangan.

Ringkasan Obat Mefinal

KandunganAsam mefenamat: 250 mg dan 500 mg
Jenis obatOAINS
KategoriObat keras
KegunaanMeredakan nyeri ringan hingga sedang dan meredakan peradangan
KonsumenDewasa dan anak-anak
KehamilanKategori C (hindari), Kategori D untuk ibu hamil trimester ke 3
ProdusenSanbe Farma
HargaRp 15.000 –  Rp 18.000 per strip (isi 10 tablet)

Cara Kerja dan Fungsi Obat Mefinal

Fungsi Mefinal dalam tubuh adalah sebagai pereda inflamasi, pereda nyeri dan demam. Bahan aktif Mefinal berupa asam mefenamat merupakan turunan asam antranilic yang masuk golongan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS). Obat ini memiliki efek analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam), anti-inflamasi (meredakan peradangan).

Mirip seperti obat jenis OAINS lainnya, mefenamic acid pada Mefinal bekerja dengan menghambat pembentukan prostaglandin yang merupakan mediator pemicu munculnya peradangan dan nyeri pada tubuh. Mefenamic acid mampu mengikat reseptor prostaglandin enzim siklooksigenase COX-1 dan COX-2 yang menyebabkan produksi prostaglandin terhambat. Dengan begitu peradangan dan nyeri akan berkurang untuk sementara.

Asam mefenamat juga mempengaruhi hipotalamus dimana tubuh mengatur perubahan suhu dengan menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah. Efek ini dinilai mampu menurunkan panas tubuh sehingga digunakan sebagai pereda demam.

Indikasi dan Kegunaan Mefinal

Mefinal digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang serta peradangan yang terjadi pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Sakit gigi.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri sendi akibat rematik atau gout.
  • Dismenore primer.
  • Nyeri pasca operasi .

Kontraindikasi

Perlu diperhatikan! Tidak semua orang boleh menggunakan Mefinal, orang yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakannya:

  • Orang yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas/alergi terhadap asam mefenamat, aspirin atau OAINS lainnya.
  • Penderita penyakit tukak lambung atau tukak usus atau radang kronis pada saluran pencernaan atau maupun bawah atau penderita gagal ginjal.
  • Memiliki riwayat asma, urtikaria serta mudah mengalami alergi.
  • Baru saja menjalani operasi baypass jantung.

Dosis Mefinal dan Aturan Pakai

Peringatan! Pastikan dosis yang Anda gunakan sesuai dengan instruksi dokter dengan mempertimbangkan keparahan penyakit, usia, berat badan, dsb. Dosis yang tertera di sini adalah dosis umum.

Dosis Mefinal untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang

  • Dosis dewasa: pemberian awal 500 mg kemudian dilanjutkan dengan dosis 250 mg setiap 6 jam atau 4 kali sehari. Tidak boleh lebih dari 7 hari untuk nyeri sedang dan 3 hari untuk dismenore.
  • Dosis anak-anak:
    • Umur di bawah 6 bulan: 3 – 6,5 mg/kgBB, 2 – 3 kali sehari.
    • Umur di atas 14 tahun: 250 mg, 2 – 3 kali sehari.

Aturan pakai:

  • Gunakanlah obat ini setelah atau bersamaan dengan makanan. Hindari mengonsumsi obat ini saat perut lapar.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam, tiga kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Mefinal pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek Samping Mefinal

Mefinal umumnya ditoleransi baik oleh tubuh. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping Mefinal meliputi:

  • Gangguan pencernaan seperti iritasi lambung, nyeri ulu hati, mual, muntah, sakit perut, konstipasi, diarea, dispepsia dan kolik.
  • Risiko penyempitan saluran nafas yang dapat mimicu asma.
  • Peningkatan risiko pendarahan penyakit kardiovaskular.
  • Pusing, sakit kepala dan vertigo.
  • Ruam kulit.
  • Reaksi alergi berupa pembengkakan pada wajah, mata, lidah bahkan hingga menghambat saluran pernapasan yang dapat berakibat fatal.

Efek Overdosis Mefinal

Penggunaan dosis tinggi melebihi anjuran dapat menyebabkan overdosis. Gejala overdosis Mefinal dapat berupa sakit kepala, mual, muntah, nyeri epigastik, pendarahan saluran cerna yang ditandai feses berdarah, diare, tinitus, bahkan hingga kejang dan pingsan. Jika kondisi ini terjadi segera bawa penderita ke unit kesehatan terdekat atau konsultasikan dengan dokter Anda.

Peringatan dan Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika pernah mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi mefinal, aspirin atau obat jenis OAINS lainnya.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita penyakit kardiovaskular atau berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, memiliki riwayat pendarahan saluran cerna, tukak lambung, retensi cairan atau gagal jantung.
  • Penyesuaian mungkin dosis perlu diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Perhatian perlu diberikan untuk penggunaan pada ibu hamil dan ibu menyusui.
  • Tidak disarankan untuk digunakan pada wanita dengan masalah infertilitas yang sedang berusaha hamil.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Mefinal untuk ibu hamil?

Bahan aktif Mefinal berupa mefenamic acid digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil trimester pertama dan kedua. Sementara untuk trimester ketiga digolongkan dalam kategori D.

Obat kategori C berarti studi bahan obat itu pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan.

Obat kategori D terbukti menimbulkan resiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan (misalnya jika obat diperlukan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan).

Oleh karena itu penggunaan Mefinal selama hamil sebaiknya dihindari terutama untuk trimester ke 3 karena dapat memicu kelahiran prematur atau duktus arteriosis.

Bolehkah Mefinal untuk ibu menyusui?

Bahan aktif Mefinal diketahui dapat masuk dan mengontaminasi ASI ibu menyusui. Meskipun efek sampingnya pada bayi belum diketahui, namun potensi toksisitas asam mefenamat pada bayi dianggap berisiko untuk kesehatan bayi. Oleh karena itu tidak dianjurkan menggunakan obat ini selama masa menyusui.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Mefinal bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi antara Mefinal dengan obat-obat berikut:

  • Methotrexate, dapat meningkatkan toksisitas methotrexate jika digunakan dengan Mefinal.
  • ACE inhibitor, menurunkan efek anti hipertensi dari obat jenis ACE inhibitor.
  • Aspirin dan OAINS lainnya, meningkatkan risiko pendarahan dan gangguan serius pada saluran pencernaan.
  • Lithium, peningkatan kadar lithium dalam darah.
  • Warfarin, meningkatkan efek antikoagulan warfarin.